Duka

Sangat menyakitkan bagiku

Melihatmu mementingkan kebutuhan pribadimu

Sangat menyayat hatiku

Sampai membuat raga dan karsaku tak berdaya dibuatmu

Entah dimana aku berada

Tetaplah dirimu yang ada dalam pikiranku

Tapi aku paham aku siapa

Bilapun aku bertutur, belum tentu termaknul olehmu

Wahai kamu yang ada disana!

Jangan membuatku menjadi apatis, karena sikapmu yang terlalu egois

Ingat!, dulu kita pernah bersama untuk menggapai satu cita…

 

Puisiku memiliki makna yang luas, tergantung pada pandangan yang membacanya. Dengan sengaja, ku membuatnya seperti itu, walaupun maksud dari puisi itu ditujukan kepada para wakil rakyat yang tidak bertanggungjawab dan lupa akan nilai luhur perjuangan pahlawan kemerdekaan negara.

Komentar

  1. Yudis mantep bgt kalo nanti orasiin puisi, gatau mau komen apa yes, aku bukan anak sastra juga gak begitu menikmati puasi ya yuyur wkwkwk tapi akan sangat menunggu puisi yudis berikutnya, semoga gw bisa abaca puisi berikutnya dengan lebih mudah ngerti biar pesannya lngsung dapet xixixixi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.