tahapan model penelitian R&D (Borg & Gall)

Ada 10 tahapan model penelitian Borg & Gall. yang dimana penulis mengutip dari buku metode penelitian yang ditulis oleh Prof. Sugiyono 

  1.     1) Potensi dan Masalah

Pada tahapan ini peneliti mulai mengidentifikasi  masalah dilapangan dan potensi yang dapat dikembangkan. sehingga media yang kita kembangkan itu dapat berguna dan bermanfaat. Menurut prof.sugiyono potensi merupakan segala sesuatu bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah, sedangkan masalah merupakan adanya kesenjangan dengan apa yang diharapkan dan yang terjadi.

  1.     2) Pengumpulan Data

Setelah potensi dan masalah telah ditemukan dan dapat ditunjukkan secara factual dan uptodate, maka langkah selanjutnya adalah mengumpulkan berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu, harapan dari informasi tersebut yaitu untuk mengatasinya suatu masalah.

  1. Desain Produk Tahap

Setelah mengumpulkan informasi, peneliti mendesign atau merancang produk yang akan dikembangkan secara lengkap dengan spesifikasinya. Menurut prod sugiyono desain produk harus diwujudkan dalam gambar atau bagan, sehingga dapat digunakan sebagai pegangan untuk menilai dan membuatnya.

  1. Validasi desain

Selanjutnya adalah konsultasi kepada ahli materi dan media, apakah desain produk kita itu layak atau tidak. Menurut prof sugiyono validasi produk merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk layak digunakan, sehingga perlu menghadirkan beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk baru yang dirancang tersebut. Seperti misalkan kita ingin mengembangkan produk media pembelajaran atau metode pembelajaran. Tentu kita perlu ahli materi dan ahli media seperti guru ataupun kepala sekolah.

  1. Perbaikan desain

Setelah produk divalidasi dengan pakar ahli dan telah diskusi, maka akan dapat diketahui kelemahannya. Kelemahan tersebut selanjutnya dicoba untuk dikurangi dengan cara memperbaiki design.

  1. Uji coba produk

Setelah itu, produk belum bisa diuji coba dulu. tetapi harus dibuat terlebih dulu, jika produknya berbentuk benda. Maka produk tersebut dibuat dalam bentuk prototype. Jika dalam bidang administrasi atau sosial seperti sistem kerja baru dapat diuji coba. Tetapi, dalam skala kecil. Peneliti akan mendapat informasi apakah sistem kerja baru lebih efektif dan efisien.

  1. Revisi produk

Setelah ujicoba dalam skala terbatas. Pengujian produk pada sample yang terbatas tersebut menunjukkan bahwa kinerja sistem kerja baru ternyata lebih baik daripada sistem kerja lama. Menurut prof. sugiyono Pengujian sistem dengan pengumpulan data melalui kuesioner dipandang kurang akurat. Pengujian ini bisa melalui pengamatan dengan instrumen yang valid dan reliable.

  1. Ujicoba pemakaian

Setelah pengujian tersebut berhasil dan mungkin ada revisi yang tidak terlalu penting, maka lakukan ujicoba ulang dalam skala yang lebih luas. Tetap harus dinilai kekurangan atau hambatan guna untuk perbaikan lebih lanjut.

  1. Revisi produk

Revisi produk ini dilakukan apabila dalam pemaiakannya terdapat kekurangan dan hambatan.

  1. Pembuatan produk masal

Hal ini dilakukan apabila produk yang sudah diujicoba dinyatakan efektif dan layak untuk dipakai secara masal atau diprodksi lebih luas lagi.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.