Mau dibawa Kemana Gerakan Mahasiswa Pada Hari ini?

Sumber gambar : google.com

Ketika kita berbicara tentang mahasiswa, tentunya tidak jauh dari buku, diskusi dan aksi. Namun pada realitanya masih banyak mahasiswa yang ke kampus hanya nongkrong tanpa meng-upgrade pengetahuan, mengejar nilai agar cepat lulus mendapatkan gelar, bermain game tanpa mengenal waktu, kemudian ke kampus hanya mengerjakan tugas yang diberikan dosen, dan segala dinamika kehidupan kampus, namun semua itu tidak masalah, melainkan hal yang wajar – wajar saja tanpa menghakimi seseorang, setiap orang boleh saja mengekspresikan dirinya untuk mencapai kebahagiaan, melakukan apa yang harus dilakukan.

Mungkin banyak yang tidak sepakat dengan tulisan saya, itu hal – hal yang wajar bagi seseorang, karena di era demokrasi yang serba bebas sampai kelewat batas pada realitanya, seseorang boleh – boleh saja mengkritik, kritis dan lain sebagainya, itu merupakan dinamika kehidupan sosial yang bahkan di era manusia belum menemukan teknologi.

Balik lagi dengan konteks mahasiswa, mari sama – sama kita merefleksikan lingkungan sekitar kita, sudah berbuat sejauh mana dalam membela masyarakat yang tertindas, masih banyak kok orang – orang dipinggir sana yang belum makan , masih banyak anak – anak yang putus sekolah, masih banyak korban dampak dari eksploitasi alam , masih banyak permasalahan sengketa tanah masyarakat, masih banyak orang yang susah mencari pekerjaan masih banyak undang – undang yang tidak membela masyarakat , masih banyak KKN (Korupsi, Kolusi , Nepotisme) bahkan lebih dari orde baru. saya ingin mempertanyakan kepada diri kita masing – masing, apakah kita yang menyandang status mahasiswa peduli dengan itu semua? oh tidakk… karena kampus tidak mengajarkan hal itu, kampus hanya mencetak para mahasiswa yang bermental pekerja, penurut, dan tidak lain hanya seperangkat nilai dan ijazah itu pada faktanya. kemana peran mahasiswa pada hari ini, ketika Pemerintah DPR menindas rakyatnya. Apakah hanya di sodorkan uang mereka semua tutup mulut ataupun sebaliknya takut dan tidak berani menyuarakan karena kebebasan berpendapat di bungkus dengan UU ITE.

Sungguh sangat miris sekali melihat gerakan mahasiswa pada hari ini, padahal mahasiswa adalah ujung tombak maju tidaknya sebuah bangsa, katanya agen of change, agen of control social tapi malah sebaliknya diam tak berkutik. padahal kalau kita melihat tafsiran alquran yang menjelaskan tentang rakyat itu sangat mendalam di surat Al – maun ayat 1 -3 yang artinya : Tahukah kamu orang – orang yang mendustakan agama (1), maka itulah orang yang menghardik anak yatim (orang yang tidak peduli terhadap anak – anak dan kaum tertindas) (2), Dan orang – orang yang tidak memberi makan terhadap fakir miskin, (orang yang tidak respek terhadap realita sosial yang tertindas), quran sudah menegaskan bahwasanya orang yang berdusta terhadap agamanya bukan orang yang meninggalkan syariat saja akan tetapi lebih dalam orang yang tidak respek terhadap masyarakat yang tertindas. apa kita tidak berdosa dengan tidak pedulinya terhadap realita sosial yang ada.

Apa si sejatinya tugas mahasiswa, apa hanya sekedar mengejar nilai kemudian wisuda dan mendapatkan gelar, apa cuma kuliah nongkrong pulang. padahal sudah jelas

UU No 12 Tahun 2012 Mahasiswa dalam Pijakan Tridharma Perguruan Tinggi

TriDharma Perguruan Tinggi bukan hanya menjadi tanggung jawab mahasiswa, melainkan seluruh civitas akademika yang terlibat dalam proses pembelajaran Perguruan Tinggi

1. Pendidikan pengajaran

Pendidikan dan pengajaran adalah point pertama dan utama dari TriDharma tersebut. Pendidikan dan Pengajaran memiliki peranan yang sangat penting dalam proses pembelajaran.

2. Penelitian pengembangan

Penelitian dan pengembangan juga sangatlah penting bagi kemajuan pemikiran mahasiswa yang didapat dalam pendidikan dan pembelajaran. Segala pontensi dapat dituangkan dalam proses penelitian ini.

3. Pengabdian masyarakat.

Menurut Undang-Undang Perguruan Tinggi, pengabdian kepada masyarakat adalah civitas akademika untuk memajukan, mebangun, dan mensejaterahkan kehidupan masyarakat Indonesia.

tidak menutup kemungkinan jika seorang mahasiswa memiliki orang tua yang bekeja sebagai petani. Ia memliki tanggung jawab penuh terhadap perubahan keluarga, desa dan masyarakat setempat.Oleh sebab itu, maka bagi saya TriDharma Perguruan Tinggi sangatlah penting adanya bagi Strata pendidikan paling tinggi, yaitu mahasiswa untuk melakukan perubahan terhadap masyarakat karna pada dasarnya mahasiswa memiliki fungsi sebagai Agent of change, sosial control, iron stock yang mengartikan bahwasanya mahasiswa adalah peran penting untuk menyambung lidah atau aspirasi masyarakat.

Dalam Undang-Undang yang sudah di atur dalam Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 Mahasiswa memiliki tanggung jawab mutlak atas perubahan masyarakat tersebut. Oleh karna itu, pentingnya Mahasiswa mengetahui tentang Undang-Undang tersebut dan menjalankan tanggung jawab sebagai Seorang Mahasiswa sebagai bentuk pengabdian kepada Masyarakat Negara Republik Indonesia.

itulah sekilas tri dharma perguruan tinggi yang dilansir dari kompas.com, tapi pada kenyataanya pengabdian masyarakat inilah puncak dari tri dharma perguruan tinggi. sudah banyak kegiatan pkl, KKN ataupun kampus merdeka yang tujuannya katanya mengabdi kepada masyarakat, tapi pada kenyataanya itu hanyalah formalitas saja , mengejar nilai , atau membuat program – program yang pada umumnya bisa dilakukan masyarkat . tujuannya si pada akhirnya mempromosikan kampus yang ada. tidak terlalu signifikan terhadap masyarakat

maka dari itu ayolah kita sebagai mahasiswa yang sadar akan itu semua berkontribusi dalam bentuk hal apapun yang membela , peduli , kritis terhadap realitas sosial dalam bentuk apapun itu, jangan lupa teruslah membaca buku sebagai pisau analisis seorang mahasiswa dan berdiskusi kemudian aktualisasi dilapangan hasil dari itu semua . Itu sejatinya dan kucinya mahasiswa sebagai agen of change sebuah bangsa. Jangan lah terlena oleh kehidupan yang serba instan dan konsumtif , gaya hedonis dan melumpuhkan nilai – nilai kritis dan kemanusiaan. Inilah era dimana kalau dulu dinamakan post modern (Setelah modern) kritik terhadap pemikiran – pemikiran modernisme , sekarang kita memasuki era Post Truth (setelah kebenaran) yang mana kebenaran akan kalah dengan emosi dan keyakinan egoisme pribadi yang mendapat dukungan dari masyarakat banyak, tantangan gerakan mahasiswa kedepan maraknya Hoax , Hate speech, perpecahan , bahkan anarkis yang terjadi.

Tentang Penulis

Muhamad Fadhil Ismayana

Manusia berjiwa Sosialis dan Kehidupan Realistis

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.