Judul : Mana NKRI-Mu Bung?
Penulis : Mardigu W.P
Penerbit : Empora Gaharu, Cetakan Pertama, 2018
Buku yang sudah saya baca ini adalah buku lanjutan yang berjudul jangan pernah berkata saya tidak pernah memperingatkan anda. Nah, di buku ini si penulis sangat menjelaskan lebih detail terkait masalah geo-politik dan geo-strategi internasional maupun nasional demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Judul ini sangat menarik dan sarkas untuk para pejabat yang memimpin negeri ini seakan-akan ditanya ke NKRIannya mereka pejabat yang anti nasionalis dan pro kepada asing ,maka buku ini hadir untuk mempertanyakan mana NKRI bung begitu kira-kira.
Di bagian deskripsi buku ini yaitu semua orang pasti ingin tinggal di negara yang berdaulat bukan?negara yang independen, dan berkemampuan, serta sanggup bertahan, dan memberi kenyamanan, itu semua akan tercapai jika negara ini dikelola dengan baik di tangan orang yang baik tata kelola negara itu juga disebut sebagai geopolitik dan geostrategi .Buku ini hadir untuk membuka wawasan kita semua sebagai putra dan putri bangsa penerus roda kepemimpinan dan pemangku kebijakan kan di masa yang akan datang. Jika negara ini sudah dikelola dengan baik maka perekonomian kita pun otomatis akan membaik setelah membaca buku ini saya yakin dada anda akan diliputi semangat yang membuncah untuk melakukan perubahan dan kepala anda akan dipenuhi dipenuhi ide-ide tak terbendung untuk menghapuskan kemiskinan keadilan dari Indonesia.
Hati-hati dengan buku ini, ini adalah sebuah buku yang dikasihkan untuk calon pemimpin bangsa mardigu WP
Point Penting yang dapat saya simpulkan dalam review buku ini, yaitu:
- Geo-politik
Buku ini menceritakan banyak hal yang dilihat dari sisi keilmuan geo-politik dan geo-strategi di mana setiap putra bangsa yang mengaku bertanah air satu tanah air Indonesia, harus memahaminya jangan melihat Indonesia sebagai sebuah negara yang tidak membutuhkan negara lain namun jangan pula kita sampai diperbudak atas nama pelintiran atau kebutuhan negara para oligarki, dan plutokrasi (sekelompok orang kaya di sekitar penguasa) bisa memainkan negara demi kepentingan mereka walau dibungkus atas nama negara akan terlihat dalam jangka panjang apakah rupiah menguat atau melemah contohnya, sebagai negara Indonesia harus yakin bahwa dirinya dibutuhkan dan membutuhkan negara lain dan jangan menjadikan negara Indonesia ini mau menang sendiri tetapi juga jangan kalah.
Buku ini adalah buku yang coba diringankan oleh penulis di mana tulisannya semuanya untuk pelajaran generasi milenial yang saat ini mendominasi jumlahnya hingga 55% .Dalam politik perang waktu dari 10 tahun bahkan mereka semua yang akan menjadi tulang punggung negara angkatan tua yang saat ini di atas 60 tahun di tahun ke-24 saja sudah dihapus semua bayangkan kalau generasi muda tidak memahami apa itu geo-politik? apa itu geo-strategi ?apa itu geo-konomi dan geo-militer selalu mengalah lembaga negara pejabat dalam lingkungan strategis bisa jadi oportunis semua jangan-jangan perlu dipahami mendalami sejarah bangsa berapa tahun usia kerajaan Sriwijaya berapa tahun kerajaan Majapahit berapa tahun kerajaan Mataram maka berapa tahun kerajaan Belanda yang bercokol di Indonesia tidak ada yang abadi adakah yang bisa garansi antara yang berumur 75 tahun ini akan abadi hingga akhir zaman tanpa kenal geo-politik negara tetangga tanpa kena geo-strategi negara adidaya penguasa dunia tanpa kenal para kapitalis di lingkar kekuasaan negara berkuasa Indonesia bagai biduk di tengah samudera terombang-ambing tak tak tentu arah ikut harus ikut angin dan mual perut sampai kapan kita tidak peduli dan tidak sadar seperti ini .Buku ini mencoba mengingatkan dengan cara sederhana dan bahasa kekinian
2.Geo-Ekonomi
Si Penulis mengajak kepada kita untuk memahami peta geo-ekonomi Indonesia, kita harus berdikari dalam mengelola & memajukan ekonomi Indonesia apalagi sekarang ekonomi berbasis digital. Ini tantangan bagi pemerintah kita untuk memajukan & mengembangkan ekonomi,Si Penulis memberikan solusi bagaimana caranya ekonomi kita supaya berdikari?
Si Penulis menjelaskan : ada 3 model geo-ekonomi yang diterapkan oleh suatu Negara
1.Ekonomi Normal
2.Ekonomi Resesi
3.Ekonomi At War(dalam keadaan perang)
Dari ketiga model ekonomi itu cara menjalankannya sangat lah berbeda ,contohnya sekarang kedua Negara raksasa sedang perang dagang ,nah yang di pakai oleh kedua negara tersebut, yaitu model ekonomi at war.Mereka memakai konsep ekonomi MMT(Modern Monetery Theory) yang salah satu konsepnya yaitu printing money (cetak uang berbasis project) anti inflasi dan ilmu ini digagas oleh bapak ekonomi dunia yaitu Michael Hudson. Kemudian di posisi manakah Indonesia dalam menghadapi tantangan ekonomi berbasis digital,?
Solusi si Penulis untuk Pemerintah Indonesia, kita harus membantu ekonomi rakyat khususnya para UMKM kita harus bantu mereka dengan fasilitas ekonomi berbasis digital, Pemerintah juga harus membuat platform UMKM sendiri demi tercapainya kemandirian ekonomi Indonesia, karena tantangan platform swasta sudah ada di depan mata sebut saja, Shoppe,Lazada dll.\
3.Geo-Militer
Si Penulis mengajak kepada kita untuk memahami & mengaplikasikan rasa cinta kita terhadap NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).Tantangan pada saat ini dimana kekuatan militer kita harus kuat,karena perang pada saat ini tidak lagi menggunakan senjata manual atau combatan, akan tetapi si Penulis menjelaskan ada 7 jenis perang menurut dunia intelijen:
1.Ideologi warfare (Perang Ideologi)
2.Ekonomi warfare( Perang Dagang atau Ekonomi)\
3.Media warfare( Perang Sosial Media)
4.Politik warfare( Perang Politik)
- Budaya warfare( Perang Budaya)
- Agama warfare( Perang Agama)
- Teknologi warfare( Perang Teknologi)
Dari ketujuh perang tersebut mampukah pertahanan dan keamanan Indonesia dapat meng-counter beberapa perang pada saat ini, melihat secara realita sosial ketujuh jenis perang tersebut sudah masuk ke NKRI ini. Contohnya : Religion warfare(Perang Agama) mulai banyak nya kelompok agama garis keras, sesama agama saja saling menghujat,menghina,bahkan mencaci maki,saling menghakimi bahkan saling mengejek satu sama lain. Munculnya oknum beberapa pemuka agama yang intoleransi terhadap agama lain .Bukankah ini contoh realita sosial sudah terjadi perang agama ? Mari renungkan bersama-sama .
Solusi si Penulis untuk pertahanan & keamanan kita kuat kementrian pertahanan harus membuat DIA(Defensive Inteligen Agency) Departemen Pertanahan yang mana fungsinya untuk menangkal berbagai paham-paham ideology ,agama,budaya,media ekonomi,politik yang datangnya dari luar.Ini tantangan Indonesia melihat peta geo-ekonomi dunia.
Kesimpulan
Mungkin itu saja yang yang bisa saya review dari buku pak Mardigu ini. Sangat menarik untuk para generasi milenial kedepannya yang akan menjadi pemangku kebijakan dan calon pemimpin bangsa.
Saya gak pernah baca buku mardigu ataupun ttg geo politik, jadi saya sebatas baca review ini, entah ya analsisa atau apapunnya xixizizixizizi
Walau saya gak banyak tau tapi masih ada penempatan komi atay tanda baca yang salah yang bisa saya sadari
Semangat, buat penulis! Yuk terus belajar bareeng. XOXO
Terus asah kemampuan menulismu, semangat terus!