Gambar Sumber : Google.com
Ki Hajar Dewantara menyatakan bahwa pendidikan merupakan upaya menumbuhkan budi pekerti (Karakter), pikiran(Intellect) dan tubuh anak. Ketiganya tidak boleh dipisahkan, agar anak tumbuh dengan sempurna. Jadi menurut Ki Hajar Dewantara, Pendidikan Karakter merupakan bentuk kegiatan manusia yang didalam nya terdapat suatu tindakan yang mendidik diperuntukan bagi generasi selanjutnya. Tujuan pendidikan karakter adalah untuk membentuk penyempurnaan diri individu secara terus menerus dan melatih kemampuan diri demi menuju kearah hidup yang lebih baik. Pendidikan karakter merupakan bagian penting yang tidak boleh dipisahkan dalam isi pendidikan di Indonesia.Sifat atau karakter yang dibangun didalam pendidikan karakter itu antara lain:(1) jujur,(2) displin , (3) rajin, (4) pekerja keras , (5) tanggug jawab, (6) panatang menyerah, (7) cerdas, (8) kreatif, (9) banyak teman, dan (10) pandai melihat peluang DLL .
Pernyataan diatas,banyak yang menerapkan sifat atau karakter seperti itu untuk menumbuhkan karakter yang baik dan benar, nantinya akan menghasilkan sesuatu yang sesuai dengan apa yang telah ditanam mulai dari batiniah ataupun lahiriah karena pendidikan karakter di mulai sejak di dalam kandungan hingga akhir hayat.Jika dalam proses pendidikan karakter yang dimulai sejak dini tidak sesuai dengan 18 nilai pendidikan karakter bangsa,anak bangsa belum bisa dikatakan sukses karena sukses tidak hanya materi tetapi attitude perlu di kedepankan.Masyarakat berpendapat bahwa sukses setelah dewasa lebih penting dibanding prestasi ketika sekolah dan sifat atau perilaku merupakan modal untuk sukses antara lain seperti ke-10 rasional berikut.Jika jujur,disiplin,kerja keras,dan tujuan pendidikan adalah mengembangkan potensi anak didik agar dapat sukses dan perilaku itulah yang dikembangkan dalam pendidikan.
- Pendidikan Karakter
a. Pengertian Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan susana belajr dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirina untuk memilikikekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlikan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
b. Pengertian Karakter
Menurut bahasa karakter adalah kebiasaan. Sedangkan menurut ahli psikologi, karakter adalah sebuah sistem keyakinan dan kebiasaan yang mengarahkan tindakan seseorang. Menurut Ki Hajar Dewantara (2013) karakter orang dipengaruhi oleh bakat awal dan pengajaran selanjutnya, atau bakat awal anak dan pendidikan yang dipengaruhi selanjutnya.
Drikarya menjelaskan bahwa karakter seseorang itu ada yang baik dan tidak baik. Tugas pendidikan adalah mengembangkan karakter yang sudah baik dan membantu menghilangkan karakter yang tidak baik dalam diri anak didik. Driyarkara menekankan sebagai pribadi manusia kita tidak boleh hanya mengikuti bakat bawaan, tetapi harus berani mengembangkan dan mengubah bila tidak baik. (2006: 488-494).
Pendapat berikutnya adalah pendapat pencetus pendidikan karakter pertama yaitu pedagogi Jerman yang bernama F.W. Foersta (869-1966). Karakter menurut Foersta adalah suatu yang mengualifikasi seseorang pribadi. Karakter menjadi identitas, menjadi ciri, menjadi sifat yang tetap, yang mengatasi pengalaman kontingen yang selalu berubah.
Dapat disimpulkan karakter adalah nilai-nilai yang khas, baik watak, akhlak atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebijakan yang diyakini dan dipergunakan sebagai cara pandang, berpikir, bersikap, berucap dan bertingkah laku dalam kehidupan sehari-hari.
Jadi, menurut Ki Hajar Dewantar,Pendidikan karakter merupakan bagian penting yang tidak boleh dipisahkan dalam isi pendidikan di Indonesia.Program utama KEMDIKNAS tentang pendidikan karakter lebih tepat disebut”pengarusutamaan pendidikan karakter”.Artinya,selama ini sebenarnya sudah ada pendidikan karakter,tetapi kurang mendapat perhatian, dan oleh karenanya kini diberikan penekanan.
Sejak awal tahun 1990an di Amerika Serikat telah muncul gagasan itu dengan yang dilatarbelakangi kerisauan masyarakat terhadap perilaku kurang baik di kalangan generasi muda.Salah seorang pendidikan karakter disana adalah Thomas Lickona yang menulis buku Educating For Character yang kemudian diacu oleh banyak orang. Bahkan ketika suatu task force di Amerika Serikat bekerja untuk mencari pola pendidikan yang tepay di abad ke-21 dan menemukan seperangkat kompetensi yang disebut 21st Century Skills, ternyata sebagian besar skills tersebut erupakan aspek-aspek karakter.
Di Cina, sejak tahun 1990-an pendidikan karakter juga mendapat perhatian ekstra. Bahkan dalam buku Education for 1.3 Billion, Li Lanqing, mantang Wakil Perdana Menteri Cina, menyebutkan bahwa pembaruan pendidikan karaker merupakan reformasi pedidikan paling signifikan di Cina. Menyadari konsekuensi dari keterbukaan politik dan ekonomi yang dijalankan dan juga mengantisipasi perkembangan teknologi, Cina melakukan pembaruan pendidikan karakter secara menyeluruh.
Unesco sebagai badan dunia tampak juga mendorong aspek karakter sebagai bagian penting dalam pendidikan. Melalui empat pilar yang diajukuan, yaitu learning to know, learning to do, learning to be, da learning to live together, tampak sekali unesco berkeinginan kuat untuk memberi penekanan pada pendidikan karakter sebagai bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dalam sistem pendidikan. Bahkan seminar internasional di Manila yang bertema Teaching Philosophy, pendidikan karakter/pendidikan moral menjadi inti pembicaraan.Nilai yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu jujur,disiplin dan tanggung jawab.Berikut adalah penjelasan tentang jujur,disiplin dan tanggung jawab.
Jujur
Jujur adalah suatu sikap yang lurus hati,menyatakan yang sebenar-benarnya tidak berbohong atau berkata hal-hal yang menyalahi apa yang terjadi(Fakta).Dalam landasan karakter agama islam berbagai karakter yang harus dimiliki oleh kaum muslimin baik menurut Al-Quran maupun hadist salah satunya yaitu:
Jujur,tidak curang,menepati janji dan amanah
Al-Qur’an:
Celakalah orang orang yang curang dalam timbangan atau takaran (QS.Tathfif:1)
Al-Hadist:
Hendaklah kamu sekalian menjamin kepada aku untuk mengerjakan enam perkara,pasti aku menjamin kepadamu surga,ialah:Jujurlah bila bicara,tepatlah bila berjanji,tunaikanlah apanila diamati.jagalah kehormatan,jagalah pendengaranmu dan kendalikanlah tanganmu.(HR Ahmad dari Ubaidah bin Shamit).Secara garis besar makna-makna karakter tersebut adalah sebagai berikut;
Shidiq,bermakna kejujuran,yakni jujur didalam ungkapan,sifat dan tindakan terkait dengan tanggung jawabnya sebagai orang pemimpin.Shidiq juga bermakna benar,seseorang pemimpin seharusnya benar dalam berbagai aspek,seperti akidah atau keyakinannya,perilaku dan niatnya sehingga ia layak dan mampu menjadiuswah hasanah(teladan yang baik) bagi para pengikutnya.
Disiplin
Disiplin adalah kepatuhan untuk menghormati dan melaksanakan suatu sistem yang mengharuskan orang untuk tunduk kepada keputusan,perintah dan peraturan yang berlaku.Dari hasil pembahasan diketahui adapun langkah-langkah yang harus dilakukandalam pendidikan disiplin adalah:pertama pembiasaan disiplin yang dimulai oleh oraang tua terhadap anak anak sejak dini,kedua pendidikan disiplin harus mengikuti latihan-latihan dengan mengikuti norma yang berlaku dalam masyarakat yakni norma agama,kesopanan,kesusilaan,dat dan kebiasaan norma hukum,ketiga melalui contoh teladan yang diberikan oleh orangtua dan guru sehingga anak atau siswa dapat mengikuti teladan orang tua atau guru.Keempat melalui pengalaman beragama yang menjadikan anak atau peserta didik lebih dapat berdisiplin karena pengalaman agama tealh merasuk kedalam hati dan jiwanya.
Tanggung jawab
Tanggung jawab adalah dasar untuk memahami manusia sebagai makhluk susila dan tinggi rendahnya akhlak yang dimilikinya. - Pendidikan Karakter dalam Tripusat Pendidikan
Manusia selama hidupnya selalu akan mendapat pengaruh keluarga,sekolah dan masyarakat luas.Ketiga lingkungan itu sering disebut sebagai tripusat pendidikan,yang akan mempengaruhi manusia secara bervariasi.Seperti diketahui,setiap bayi manusia dilahirkan dalam lingkungan keluarga tertentu,yang merupakan ligkungan pendidikan terpenting sampai anak mulai masuk taman kanak-kanak ataupun sekolah.oleh karena itu,keluarga sering dipandang sebagai lingjungan pendidikan pertama dan utama.Makin bertanbah usia manusia,peranan sekolah dan masyarakat luas semakin penting,namun peran keluaraga tidak terputus didalam UU RI NO.2 tahun 1989 tetang sisdiknas,peranan ketiga tripusat pendidikan itu menjiwai berbagai ketentuan didalamnya.Pasal 1 ayat 3 menetapkan bahwa Sisdinas adalah suatu keseluruhan yang terpdu dari semua satuan dan kegitan pendidikan yang berkaitan satu dengan lainnya untuk mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan nasional,pasal selanjutnya,menetapkan dua jalur pendidikan,yakni jalur pendidikan sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah (meluputi keluarga,kelompok belajar,kursus dsb).Sedangkan penjelasan UU NO.2 tahun1989 itu menetapkan tentang tanggung jawab bersama antara keluarga,masyarakat,pemerintah dalam penyelenggaraan pendidikan(Undang-Undang,1992:25) oleh karenaitu,kajian tentang peranan dan fungsi setiap pusat pendidikan tersebut sangat penting,karena akan memberikan wawasan yang tepat serta pemahaman yang luas dan menyeluruh tentang lingkup kegiatan dan upaya pendidikan itu.Sebagai berikut contoh pendidikan karakter dalam tripusat pendidikan.
Keluarga
Keluarga merupakan pengelompokan primer yang terdiri dari sejumlah kecil orang karena hubungan semenda dan sedarah. keluarga ini dapat berbentuk keluarga inti ataupun keluarga yang diperluas. Pada umumnya jenis keduanyalah yang banyak ditemuidalam masyarakat Indonesia.
Fungsi dan peranan keluarga, disamping pemerintah dan masyarakat, dalam Simdiknas Indonesia tidak terbatas hanya pada pendidikan keluarga saja, akan tetapi keluarga ikut serta bertanggung jawab terhadap pendidikan lainnya. Khususnya untuk pendidikan keluarga, terdapat beberapa ketentuan dalam UU RI No. 2 Tahun 1989 tentang sisdiknas yang menegaskan fungsi dan peranan keluarga dalam pencapaian tujuan pendidikan yakni membangun manusia Indonesia seutuhnya.
Peran orangtua dalam menerapkan pendidikan karakter terutama berperilaku jujur,disiplin dan tanggung jawab kepada anak wajib di lakukan secara bertahap mulai dari di dalam kandungan hingga akhir hayat karena bayi yang ada di dalam kandungan merekam segala sesuatu nya yang dilakukan oleh orangtua terutama ibu dan ada pula karakter pada anak yang telah ada melekat dengan ibunya atau biasa disebut dengan keturunan.Jadi, dalam penerapan pendidikan karakter di lingkungan keluarga itu sangat penting karena titik awal karakter di bangun yaitu dari lingkungan keluarga. Berikut contoh-contoh penerapan anak dalam berkarakter sesuai dengan ajaran dalam pendidikan karakter :
a) Jujur
Jujur apabila mendapat nilai yang kurang baik
Jujur apabila menemukan uang di jalan
Jujur apakah sudah melaksanakan tugas di rumah atau belum
Jujur saat memberikan kembalian uang setelah disuruh berbelanja
Jujur saat ditanya habis bermain dari mana.
b) Disiplin
Membantu orang tua.
Berangkat sekolah tepat waktu.
Belajar setiap hari
Tidur dan bangun tepat waktu
Merapikan tempat tidur dan kamar.
Tanggung Jawab
Merapikan tempat tidur
Mencuci piring setelah makan
Merapikan mainan setelah bermain
Menutup kran air setelah mandi
Menyiapkan perlengkapan sekolah sendiri sebelum berangkat ke sekolah.Sekolah
Sekolah merupakan sarana yang secara sengaja dirancang untuk melaksanakan pendidikan.Seperti telah ditemukan bahwa karena kemajuan zaman,keluarga tidak mungkin lagi memenuhi seluruh kemajuan dan aspirasi generasi muda terhadap iptek.Semakin maju suatu masyarakat semakin penting peranan sekolah dalam mempersiapkan generasi muda sebelum masuk dalam pembangunan yang masyarakat itu.
Salah satu alternatif yang mungkin dilakukan di sekolah untuk melaksanakan kebijakan nasional itu adalah secara bertahap mengembangkan sekolah menjadi suatu tempat pusat latihan (training center)Manusia Indonesia di masa depan.Dengan kata lain,sekolah sebagai pusat pendidikan adalah sekolah yang mencerminkan masyarakat yang maju karena pemanfaatan secara optimal ilmu pengetahuan,teknologi.tetapi tetap berpijak pada ciri ke indonesiaan dan berkarakter.Dengan demikian,pendidikan di sekolah sebagiannya secara seimbang dan serasi menjamah aspek pembudayaan,penguasaan pengetahuan ,kepemilikikan keterampilan dan yang paling utama nya adalah Karakter peserta didik.
Sekolah sangat berpengaruh penting dalam membantu menumbuhkan karakter peseta didik yang paling pertama akan ditanam dalam diri peserta didik yaitu jujur,disiplin dan tanggung jawab.Karena pada dasarkan seseorang yang sukses adalah seseorang yang memiliki karakter yang baik sesuai dengan aturan hukum bukan hanya berpatokan pada nilai.Dengan ini,karakter generasi muda wajib di tanam pendidikan karakter dalam ruang lingkup sekolah.Berikut contoh-contoh penerapan anak dalam berkarakter sesuai dengan ajaran dalam pendidikan karakter :
Jujur
Tidak mencontek pekerjaan teman baik saat ujian maupun pengerjaan di rumah
Tidak mencuri peralatan tulis teman
Tidak berbohong kepada guru jika belum atau terlupakan mengerjakan pekerjaan rumah
Tidak mencuri dagangan yang ada di kantin
Tidak membantu teman jika berbohong ataupun melanggar tata tertib sekolah.Disiplin
Hadir 10 menit lebih awal sebelum mata pelajaran pertama kali dimulai di pagi hari
Mematuhi penggunaan atribut seragam sekolah
Mengikuti upacara dengan khitmat
Menghormati guru,kepala sekolah serta staf sekolah serta siswa lainnya disekolah.
Mengikuti semua peraturan sekolah.Tanggung Jawab
Belajar dengan tekun dan giat
Menjaga kerukunan antarteman
Menerapkan toleransi di dalam lingkungan sekolah
Menjalankan hak dan kewajiban sebagai orang yang ada didalam komponen lingkungan sekolah
Menjaga keberhihan lingkungan sekolah.Masyarakat
Kaitan masyarakat antara masyarakat dan pendidikan dapat ditinjau dari tiga segi,yakni:
Masyrakat sebagai penyelenggaraan pendidikan,baik yang dilembagakan (jalur sekolahdan jalur luar sekolah)maupun yang tidak dilembagakan(jalur luar seklah).
Lembaga-lembaga kemasyarakatan atau kelompok sosial di masyarakat,baik langsung maupun tidak langsung,ikut mempunyai peran dan fungsi edukatif.
Dalam masyarakat tersedia berbagai ssumber belajar,baik yang dirancang(by design) maupun yang dimanfaatkan (utility).Perlu pula diingatkan bahwa manusia dalam bekerja dan hidup sehari-hari akan selalu berupaya memperoleh manfaat dari pengalaman hidupnya itu untuk meningkatkan dirinya.Dengan kata lain,manusia berusaha mendidik dirinya sendiri dengan memanfaatkan sumber-sumber belajar yang tersedia dalam masyarakat dalam bekerja,bergaul dan sebagainya.
Dalam lingkungan masyarakat sangat berpengaruh dalam pendidikan karakter daengan apa yang telah di ajarkan di dalam lingkungan berkeluarga dan lingkungan sekolah kemungkinan besar akan hancur penanaman tersebut dengan apa yang telah terjadi di dalam masyarakat.Di jaman sekarang pendidikan karakter harus dikuatkan dalam artian harus di tanamkan dalam jati diri pada setiap anak, anak yang sudah di tanam karakter dengan baik sejak dini akan menjadi cerminan kedepannya tetapi jika pendidikan karakter yang kurang baik terjadi di lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah maka di dalam lingkungan masyarakat dapat dikatan anak akan menjadi seseorang ayng memiliki karakter kurang baik.Berikut adalah contoh-contoh perilaku yang sesuai dengan pendidikan karakter dalam lingkungan masyarakat:
Jujur
Tidak menyebarkan beriata yang tidak sesuai dengan kenyataan
Siap dijadikan saksi dan menyampaian sebenarnya bila melihat sesuatu kasus dan peselisihan
Melapor ke RT dan RW saat menjadi warga di lingkungan baru
Tidak berbohong dan membuat alasan bila berhalangan hadil dalam rapat kemasyaraktan
Bersikap baik apa adanya.Disiplin
Jangan menyembunyikan radio atau tv keras keras pada malam hari
Membuang sampah pada tempatnya
Berjalan sebelah kiri
Mematuhi rambu-rambu lalu lintas
Menjaga kebersihan dan keamanan lingkunganTanggung Jawab
Ikut gotong royong jika ada kegiatan masyarakat
Menjaga keamanan di lingkungan masyarakat
Tidak membuang sampah sembarangan
Memberikan bantuan kepada warga yang sedang kesulitan
Membayar iuran RT tepat pada waktunya
Kesimpulan :
Dengan demikian,kita mengetahui bahwasannya tripusat pendidikan menjadi salah satu penyebab meningkatnya dan berubahnya karakter pada anak.Dengan mengetahui peran orang tua,sekolah,lingkungan dan tempat tinggal anak.dapat memberikan perubahan terkait perilaku psikis maupun karakter pada diri anak itu sendiri.Oleh karena itu ,perlulah tripusat pendidikan ini berperan dalam mengatasi penyimpangan dalam karangter anak bangsa muali dari tingkat yang paling rendah yaitu keluarga,sekolah dan tempat tinggal.Agar tingkat pendidikan dan karakter anak bangsa dapat ditekan sampai kebatas aman.
Pendidikam karakter harus dilakukan secara menyeluruh. Dimulai dari lingkungan keluarga, masyarakat dan guru juga diharapkan lebih aktif dalam pembelajarannya.
Sumber :
Samani, Muchlas dan Hariyanto. 2007. Pendidikan Karakter. Bandung. PT Remaja Rosdakarya.
Undang-Undang R.I. Pendidikan Tinggi. Citra Umbara. Bandung.
Tirtarahardja, Umar dan La Sulo. 2019. Pengantar Penidikan.
Adisusilo, Sutarjo. 2012. Pembelajaran Nilai Karakter. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada.
Suparno, Paul. 2015. Pendidikan Karakter. Yogyakarta. PT Kanisius.
Membiasakan disiplin dan tangun jawab