Dalam buku ini tersapat cover yang menarik dengan berjudul “tuhan di hatimu” bukan di ka’bah, di vetikan atau di tembok ratapan karya Habib Husein Ja’far. Dalam pendahuluan buku ini kita disuguhkan dengan tulisan kenapa ko tuhan berada di hati? Bukannya tuhan tidak butuh dengan tempat. Jika dihati, tuhan seperti makhluk dong? Menurut buku yang ditulis oleh habib husein kalimat “tuhan ada dihatimu” adalah sebuah kalimat metafora. Artinya itu hanyalah kalimat kiasan dan bukan berarti tuhan itu benar-benar ada di hati. Siapapun yang menghadirkan tuhan dihatinya dia pasti merasakan bahwa apapun yang dia lakukan dilihat oleh tuhan.
Dalam buku ini menjelaskan berbagai pokok bahasan yang menarik. Yang sering diperdebatkan di tengah masyarakat muslim yang kekinian. Tetapi, disini saya akan membahas beberapa poin yang menurut saya menarik.
Pertama tentang “ingat HAM, jangan lupa WAM, WAS dan HAT” dalam judul ini menyadarkan saya bahwa kita sering menuntuk hak kita akan tetapi sering melupakan hak orang lain yang dimana itu disebut dengan kewajiban (Wajib Asasi Manusia). Terkadang kewajiban yang harus kita lakukan berlaku dengan orang yang sama dengan kita baik dalam agama, ras dan lain sebagainya. Sehingga kewajiban yang harus kita lakukan dengan orang yang berbeda dengan kita itu tidak wajib untuk dilakukan. Pikiran seperti adalah kesalahan yang sangat fatal.
Bahkan penulis buku ini mengutip dari perkataan ali bin ali thalib bahwa “jika seseorang itu bukan audaramu dalam agama, maka dia saudaramu dalam kemanusiaan”. Kewajiban kita untuk tidak merebut hak orang lain tidak boleh pandang bulu. Siapapun orangnya kita harus menunaikan kewajiban tersebut.
Penulis menegaskan “kadang kita sibuk menuntut, lupa menunaikan, menuntut hak, mengabaikan kewajiban” kutipan ini menyadarkan kita semua bahwa menuntut hak tidak salah. Tetapi, apa salahnya ketika kita mau menjalankan kewajiban. Dalam bahasan diatas sudah jelas bahwa HAM dan WAM hanya menjelaskan relasi kita dengan sesama manusia. berbeda halnya dengan WAS dan HAT apa itu? WAS dalam buku ini merupakan Wajib Asasi Semesta dalam artian kewajiban kita dalam menjaga lingkungan dan alam sekitar. Adapun HAT merupakan Hak Asasi tuhan yang berarti memenuhi semua tuntutannya seperti melakukan ibadah kepada-Nya.
Menurutku pembahasan diatas ada korelasinya dengan nilai dasar pergerakan (NDP) yang ada didalam tubuh PMII yaitu habluminallah, habluminannas dan habluminal alam. Jika diperdalam lebih luas lagi maknanya 3 hal tersebut sudah menyeluruh. Habluminallah yang dikorelasikan dengan HAT atau Hak Asasi Tuhan, Habluminannas dengan HAM dan WAM serta Habluminalalam dengan WAS Wajib Asasi Semesta.
Ketiga hal itu selalu kita lupa. melangit tetapi lupa untuk membumi, Ingin dimanusiakan tetapi lupa untuk memanusiakan. Ingin impian kita semua tercapai tetapi lupa akan ibadah kepada tuhan.
- Kontroversi Konten Zavilda TV : Merefleksi Dakwah Nabi Muhammad SAW - 29 Agustus 2022
- Riview Buku ; Tuhan Ada dihatimu - 14 Agustus 2022
- maskulinitas dan feminitas? - 20 Juni 2022