Mutholaah adalah salah satu mata pelajaran yang wajib di pelajari oleh santri pondok pesantren. Mutholaa berisi cerita-cerita dalam bahasa Arab yang di setiap cerita terkandung makna tersirat bagi pembacanya itu sendiri. Salah satunya yang berjudul Al’asadu wal fa’ru.
الاسد والفار
Singa dan tikus
كَانَ أَسَدٌ نَائِمًا فَأَتَى فَأْرٌ وَ مَشَى عَلَى رَأْسِهِ. فَهَبَّ مِنَ النَّوْمِ غَضْبَانَ. وَقَبَضَ عَلَى الفَأْرِ لِيَقْتُلَهُ. فَبَكَى الفَأْرُ وَ تَضَرَّعَ حَتَّى رَقَّ لَهُ قَلْبُ الأَسَدِ وَ خَلَّى عَنْهُ.
وَ ثَانِىَ اليَوْمِ وَقَعَ الأَسَدُ فِيْ شَرَكٍ نَصَبَهُ لَهُ الصَّيَّادُوْنَ. فَصَرَخَ وَزَأَرَ حَتَّى سَمِعَهُ ذَلِكَ الفَأْرُ. فَأَسْرَعَ لِمُسَاعَدَتِهِ. وَ قَالَ لَهُ لَا تَخَفْ فَأَنَا أُخَلِّصُكَ. وَ شَرَعَ يَقْرِضُ الحَبْلَ بِأَسْنَانِهِ الحَادَّةِ حَتَّى قَطَعَهُ وَخَرَجَ الأَسَدُ سَالِمًا. وَشَكَرَهُ شُكْرًا كَثِيْرًا.
ثُمَّ قَالَ لَهُ: ” مَا كُنْتُ أَحْسِبُ أَنَّ حَيَوَانًا ضَعِيْفًا مِثْلَكَ يَقْدِرُ عَلَى مَا لَا أَقْدِرُ عَلَيْهِ أَنَا“.
فَأَجَابَهُ الفَأْرُ: ” لَا تَحْتَقِرْ مَنْ دُوْنَكَ فَلِكُلِّ شَيْءٍ مَزِيَّةٌ“.
المُفْرَدَاتُ/Kosakata
الأَسَدُ : singa
هَبَّ (مِنَ النَّوْمِ) : اسْتَيْقَظَ : bangun
شَرَعَ : ابْتَدَأَ : mulai
خَلَّى عَنْ : تَرَكَ : melepaskan
أَحْسِبُ : أَظُنُّ : (saya) mengira
غَضْبَانُ : شَدِيْدُ الغَضَبِ : sangat marah
زَأَرَ : صَاحَ : صَوَّتَ : meraung
صَرَخَ : صَاحَ : bersuara keras
قَبَضَ : أَمْسَكَ : menangkap
مُسَاعَدَةٌ : pertolongan
تَضَرَّعَ : تَوَاضَعَ : merendah
يَقْرِضُ : يَقْطَعُ بِالسِّنِّ : menggigit/menggerogoti
رَقَّ لَهُ : رَحِمَهُ : mengasihani
مَزِيَّةٌ : فَضْلٌ : kelebihan
نَصَبَ : أَقَامَ : mendirikan
مَنْ دُوْنَكَ : مَنْ أَسْفَلَ مِنْكَ : orang yang lebih rendah darimu
شَرَكٌ : شَبَكَةٌ : perangkap berbentuk jaring
Cerita diatas mengkisahkan disuatu siang yang panas ketika seekor singa yang kuat sedang tertidur dengan tenang, tiba-tiba berjalanlah seekor tikus kecil diatas kepala singa. Bangunlah si singa ini dengan perasaan amat sangat marah dan langsung menangkap tikus itu dengan niat ingin melahapnya. Si tikus menangis memohon ampun agar dilepaskan sampai melunaklah amarah si singa dan berbaik hati melepaskannya pergi.
Dan keesokan harinya si singa terperangkap didalam jebakan yang dibuat pemburu untuk memburunya. Ia pun maraung-raung sampai si tikus mendengar raungannya itu. Cepat-cepat si tikus ingin menyelamatkannya, ia berkata pada singa “Tenanglah singa.. aku akan menyelamatkanmu. “ si tikus dengan cepat mengerogoti tali menggunakan giginya agar terlepas dan membebaskan si singa. Ia sangat-sangat berterima kasih pada si tikus.
Ia pun berkata : “tak dapat kupercaya bagiamana hewan sekecil mu bisa melakukan sesuatu yang tidak bisa aku lakukan.”
Si tikus menjawab : “janganlah kamu merendahkan sesuatu yang lebih randah darimu, karena segala sesuatu memiliki kelebihannya masing-masing.
PESAN MORAL yang dapat kita ambil dari cerita diatas adalah :
- Menjadi orang yang pemaaf
Harus mempunyai empati untuk saling memaafkan satu sama lain. Jika sekiranya ada seseorang yang menyakiti hatimu di sengaja maupun tidak. Segeralah kamu untuk melapang dadamu untuk memaafkan dia terlepas dari dia meminta maaf atau tidak kepadamu. Yang penting jangan sampai tertanam dari dalam hati kita untuk menyimpan dendam kepadanya. Naudzubillahimin dzalik.
Seperti yang dilakukan si singa terhadap tikus. Ia memaafkan tikus yang sudah mengganggu tidur siangnya. Allah saja maha pemaaf. Mengapa kita sebagai hambanya tidak bisa?
- Menjadi orang yang senang menolong orang lain.
Seperti dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang artinya kita saling keterkaitan dengan manusia lainnya. Saling gotong royong, tolong menolong jika saudara kita ada yang mengalami kesusahan. Seperti yang dilakukan si tikus, ia membalaskan budi kepada singa dengan melepaskan singa dari tali pemburu tersebut.
- Jangan merendahkan orang lain
Jangan sampai kita sombong dengan apa yang kita punya, dan merendahkan orang lain. Kita tidak bisa menilai seseorang hanya dari sampulnya saja kan. Karena setiap segala sesuatu itu memiliki kelebihan masing-masing yang tak kita sangka-sangka. Buktinya si tikus yang badan nya 100x lebih kecil dari singa saja bisa menolong si singa dengan strategi brilian ala si tikus tersebut.
“Don’t judge people by cover”
_ _ _ _ _ _ _
Implied meaning title of Mutholaah لاسد والفار
Mutholaah is one of learned subject for student of Islamic boarding school especially. Mutholaah contained many stories in Arabic language which in every story has implied meaning for its readers themselves. Each one of other under the title “Al’asadu wal fa’ru.”
A lion and a mouse
كَانَ أَسَدٌ نَائِمًا فَأَتَى فَأْرٌ وَ مَشَى عَلَى رَأْسِهِ. فَهَبَّ مِنَ النَّوْمِ غَضْبَانَ. وَقَبَضَ عَلَى الفَأْرِ لِيَقْتُلَهُ. فَبَكَى الفَأْرُ وَ تَضَرَّعَ حَتَّى رَقَّ لَهُ قَلْبُ الأَسَدِ وَ خَلَّى عَنْهُ.
وَ ثَانِىَ اليَوْمِ وَقَعَ الأَسَدُ فِيْ شَرَكٍ نَصَبَهُ لَهُ الصَّيَّادُوْنَ. فَصَرَخَ وَزَأَرَ حَتَّى سَمِعَهُ ذَلِكَ الفَأْرُ. فَأَسْرَعَ لِمُسَاعَدَتِهِ. وَ قَالَ لَهُ لَا تَخَفْ فَأَنَا أُخَلِّصُكَ. وَ شَرَعَ يَقْرِضُ الحَبْلَ بِأَسْنَانِهِ الحَادَّةِ حَتَّى قَطَعَهُ وَخَرَجَ الأَسَدُ سَالِمًا. وَشَكَرَهُ شُكْرًا كَثِيْرًا.
ثُمَّ قَالَ لَهُ: ” مَا كُنْتُ أَحْسِبُ أَنَّ حَيَوَانًا ضَعِيْفًا مِثْلَكَ يَقْدِرُ عَلَى مَا لَا أَقْدِرُ عَلَيْهِ أَنَا“.
فَأَجَابَهُ الفَأْرُ: ” لَا تَحْتَقِرْ مَنْ دُوْنَكَ فَلِكُلِّ شَيْءٍ مَزِيَّةٌ“.
المُفْرَدَاتُ/Vocabulary
الأَسَدُ : a lion
هَبَّ (مِنَ النَّوْمِ) : اسْتَيْقَظَ : wake up
شَرَعَ : ابْتَدَأَ : get start
خَلَّى عَنْ : تَرَكَ : let loose
أَحْسِبُ : أَظُنُّ : (i) guess
غَضْبَانُ : شَدِيْدُ الغَضَبِ : explode
زَأَرَ : صَاحَ : صَوَّتَ : roar
صَرَخَ : صَاحَ : bellow
قَبَضَ : أَمْسَكَ : to catch
مُسَاعَدَةٌ : the help
تَضَرَّعَ : تَوَاضَعَ : grovel
يَقْرِضُ : يَقْطَعُ بِالسِّنِّ : to bit
رَقَّ لَهُ : رَحِمَهُ : take a pity
مَزِيَّةٌ : فَضْلٌ : excess
نَصَبَ : أَقَامَ : set up
مَنْ دُوْنَكَ : مَنْ أَسْفَلَ مِنْكَ : lesser person that you
شَرَكٌ : شَبَكَةٌ : shaped trap
The story above tell us that once upon a time in the hot day when a strong lion was sleeping well, suddenly the little mouse was walking on his head. A lion woke up with his greatest anger, he catch him out and wanna bit him. The mouse was crying ask for lion’s mercy until the lion’s anger become soften and be kind to let him go.
Next day a lion was trapped in hunter’s trap who want to hunt him. He roar until the mouse listened his voice. Then quickly he want to save him, a mouse said to the lion “keep calm lion.. I will save your life.” in a hurry the mouse gnawing at the line of traps by his teeth in order to lion’s life saving. A lion was very thankful to the mouse.
He says : “can’t believe how an animal as small as you can do what I can’’t to do.”
A mouse was answered. : “don’t judge anyone who lower than you, because all of things has their own excellent excess.”
THE MORAL MESSAGE we can take from the story above are:
- Be a forgiving person
Must have empathy to forgive each other. If there is someone who can not accidentally or not. Be quickly to open your chest to forgive him regardless without care about him apologizing. The important thing is not to get embedded in our hearts to hold a grudge against him. Naudzubillahimin dzalik.
Like the lion did to the mouse. He forgave the rat that had disturbed his nap. Our God is forgiving. Why can’t we ?
- Become a person who likes to help others.
As basically humans are social creatures, which means we are interconnected with other humans. Mutual cooperation, please help if our brother is in trouble. As the mouse did, he returned the favor to the lion by releasing the lion from the hunter’s rope.
- Don’t look down on others
Do not let us be arrogant with what we have, and demean others. We can’t judge someone by their cover, right? Because every thing has its own advantages that we don’t expect. The proof is the mouse whose body is 100x smaller than the lion alone can help the lion with the mouse’s brilliant strategy.
“Don’t judge people by cover”
- Jilbab sebagai media penutup aurat - 10 September 2021
- Pesan tersirat Muthola’ah yang berjudul الاسد والفار - 10 September 2021
- Say No to insecure berdasarkan Film Imperfect 2019 - 10 September 2021
Kerennn😍😍