Degradasi Moral
Dengan kemajuan teknologi saat ini, memberikan banyak dampak positif bagi kehidupan seperti dalam dunia pekerjaan, pendidikan, akses informasi dan sebagainya. Tidak menutup kemungkinan kemajuan digital juga memberikan dampak negatif yang sangat besar salah satu contohnya adalah kurangnya menelaah informasi dan tontonan pada sosial media.
Indonesia merupakan salah satu dari sekian negara yang terkenal dengan sikap ramah dan sopan santun yang sangat baik. Beda halnya pada media sosial negara indonesia menjadi salah satu negara kurang sopan dalam bersosial media di lansir oleh katadata.co.id , Senin (23/5/2022).
Sopan dan santun adalah salah satu dasar dalam bersosial media, baik untuk para penikmat content maupun content creator. Banyak content yang dapat kita temui di media sosial baik itu cover lagu, vlog, tutorial, film pendek, prank dan lain sebagainya. Berbicara tentang sebuah content, disini content prank menjadi salah satu konten yang diminati oleh beberapa kalangan. Prank sudah ada pada abad ke – 15 dengan istilah penyebutan april mop .Penayangan konten ini sangat merebak pada tahun 1900-an dan itu menjadi akar maraknya content prank ke seluruh dunia. Perbedaan mendasarnya adalah pada saat ini content prank sudah sangat melewati batas dan tanpa aturan. Content prank memiliki kesan yang lucu bagi para penikmatnya, tetapi hal tersebut bisa melewati batas terhadap orang yang terkena prank tersebut.
Seperti contoh, terjadi sebuah prank yang dilakukan oleh sekumpulan anak muda pada yang dilansir oleh kompas.com, Rabu (08/02/2023) . Para pemuda melakukan sebuah prank dengan cara menuduh seseorang yang tidak dikenalnya sebagai “Pencopet” di dalam KRL, dengan meneriaki pemuda tersebut dengan kata “Copet”, hal tersebut terjadi tepatnya pada stasiun angke, setelah para penumpang naik, para pemuda tersebut dengan mudahnya berkata prank dan tertawa terbahak – bahak.
Dapat kita katakan bahwasanya, masih banyak orang – orang diluar sana yang masih menggunakan prank sebagai candaan dan untuk menghibur dirinya dengan sebuah prank, tanpa melihat resiko setelahnya. Pemuda diatas yang terkena prank tersebut akan mendapatkan stigma oleh penumpang lainnya bahwasanya “dia benar – benar seorang pencopet”, sekalipun kenyataannya tidak, tetapi rasa was – was akan timbul pada penumpang lain untuk pemuda tersebut.
Melihat situasi ini, dapat dikatakan bahwasanya ini adalah degradasi moral. Hal ini harus cepat ditangani karena degradasi moral yang terjadi bukan hanya pada ranah konten prank, karena masih banyak konten – konten prank yang memberikan dampak positif pada orang lain.
Penanganan degradasi moral adalah dengan cara penerapan akhlak dan budi pekerti yang harus lebih dahulu di lakukan di lingkungan keluarga, karena dari keluarga semuanya dimulai. Pendidikan pada lingkungan sekolah adalah tahapan kedua untuk mendidik moral dan budi pekerti. Pendidikan tidak seharusnya selalu membahas rangking, nilai dan akreditasi, tetapi pendidikan juga perlu membahas bagaimana cara untuk memanusiakan manusia.
Degradasi moral yang terjadi pada kalangan remaja saat ini sangat didasari dengan kemajuan teknologi yang begitu signifikan. Bahkan dilansir oleh itworks.id, Rabu (26/2/2020), studi : 60% orang khawatir dengan laju teknologi yang sangat cepat, hal ini menjadi bukti bahwasanya dengan kemajuan teknologi yang sangat signifikan membuat orang menjadi sulit untuk melihat dan yang didengar itu mana yang nyata.
Tidak sedikit dari kalangan remaja dan dewasa yang menyalahgunakan media sosial untuk melihat konten – konten yang berbau pornografi baik itu gambar maupun video. Akibat dari hal tersebut banyak kasus – kasu pelecehan seksual yang belakangan ini. Dilansir pada www.cnnindonesia.com , Sabtu (28/1/2023) Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) menyatakan indonesia darurat kekerasan seksual terhadap anak. Dengan catatan KemenPPPA, kasus kekerasan seksual terhadap anak mencapai 9.588 kasus pada 2022, jumlah itu mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya, yaitu 4.162 kasus.
Konten pornografi memiliki tujuan utama yaitu memenuhi hasrat seksual. Dilansir oleh yesdok.com, jumat (5/3/2021), kecanduan Pornografi mengacu pada seseorang yang secara emosional begitu tertarik berlebihan sehingga menyebabkan aktivitas sehari -hari menjadi terganggu dan juga mengganggu faktor biologis tertentu, termasuk perubahan kimiawi otak saat seseorang menonton film porno yang menimbulkan kecanduan. Ketidakpuasan dari menonton pornografi menjadi sebuah perilaku yang menyebabkan seseorang ingin melakukan suatu hal yang dilihatnya.
Keluarga akan menjadi salah satu faktor utama untuk memberikan pengetahuan tentang moral dan akhlak kepada anak sejak dini, sebab dari keluarga pula tumbuh masyarakat yang maju, peradaban modern dan perkembangan – perkembangan lainnya, termasuk pembentukan karakter. Bagi seorang anak keluarga adalah lingkungan untuk bertumbuh dan berkembang, inilah yang menjadi alasan mengapa keluarga menjadi faktor utama dalam pembentukan sebuah moral.
Peran orang tua dalam mengawasi anak dalam penggunaan smartphone sangatlah penting, maka dari itu edukasi tentang perkembangan teknologi dan keterbukaan orang tua terhadap perkembangan teknologi harus sangat diperhatikan. Dengan cara itulah orang tua dapat mengawasi anak untuk menggunakan smartphone dan media sosial dengan bijak.
Kepentingan memperbaiki moral di negeri ini juga harus sama – sama disadari baik dari kalangan remaja maupun dewasa dan juga mereka yang sebagai content creator harus memberikan sebuah konten yang mendidik dengan kesadaran bahwasanya konten yang dihadirkan itu akan menjadi konsumsi publik dan akan menimbulkan resiko baik dalam sisi positif maupun negatif.
Dengan ini, Pemerintah sebagai penentu kebijakan negeri ini sangat berperan penting dalam melindungi masyarakat dari upaya perusakan moral yang sangat signifikan di tengah – tengah masyarakat. Pemerintah harus dapat menegakkan hukum dengan memberikan sanksi yang berat dan andil bagi para pelanggarnya. Sanksi yang diberikan harus mempunyai efek jera agar tidak ada orang yang berani melakukan perusakan terhadap moral bangsa. Sekarang adalah waktu untuk kita membenahi dan mendidik para penerus bangsa dengan moral dan budi pekerti yang baik.
- Degradasi Moral - 9 Februari 2023
Mantappp lanjutkan